“Kami ingin buktikan,bahwa kami tidak omong kosong,dengan ucapan saya tadi bahwa kami bisa membunuh Tuan dan semua yang ada di sekitar Tuan…”
Sebelum menteri itu sadar apa yang dimaksud gadis yang di pesawat itu,tiba-tiba saja kaca tower itu hancur berderai!Dan sebuah peluru menghantam jam di bahagian belakang,dekat kepala menteri itu!
Menteri itu kaget bukan main.Begitu juga semua yang hadir disana.Mereka segera menyadari dari jendela pesawat di mana tadi pembajak itu menembak mobil tangki,bisa di tarik lurus ke menara ini.
Jarak menara dari pesawat itu ada sekitar 700 meter.Dan jarak itu merupakan jarak tembak sebuah senapan otomatis mutakhir buatan Rusia,Amerika atau Inggris.Penembak di pesawat itu nampaknya hanya memutar tegaknya saja untuk menembak kearah menara kontrol.
Kalau tadi ketika menembak mobil tangki itu dia menghadap kearah belakang pesawat.Kini untuk menembak kearah menara dia menghadap kedepan.Untuk mengetahui isi menara, mereka cukup memakai teropong. Nampaknya mereka memang dilengkapi peralatan yang komplit.
Panglima Angkatan darat Mexico geleng-geleng kepala. Dia memang sudah memarintahkan mempersiapkan angkatan darat di sekitar bandara. Di sekitar lapangan itu kini, terlindung dengan berbagai kamusflase, berjaga lebih dari sepuluh tank dan sepuluh panser.
Namun apa yang harus diperbuat pasukan itu kalau yang ada di pesawat adalah terosis gila? Barangkali memang mereka tidak bisa meledakan tank atau panser disaat kendaraan itu mendekati pesawat. Namun sesuai dengan ancamannya, mereka bisa meledakan pesawat itu berikut dengan isinya.
“Sudah berlalu setengah jam..”Kata menteri Luar Negri Amerika pelan.
Semua seperti dikomando melihat kearah jam tangan masing masing Kemudian saling bertukar pandangan. Kemudian kembali memandang ke pesawat Japan Air Lines di kejauhan sana.
“Coba hubungi lagi kembali pesawat itu…” ujar Menteri Luar Negeri tersebut. Petugas tower itu segera membuka hubungan radionya. Kemudian memanggil-manggil tetapi tidak ada sahutan dari seberang sana.
“Mereka tidak menjawab Tuan menteri…”
“Apakah anda bissa membuka saluran satu arah.sehingga pembicaraan saya bisa di dengar mereka,meski tanpa mereka membuka saluran Radionya?”
Petugas itu memandang atasan nya dan atasan nya menjawab.
“Bisa,kita bisa memakai jalur darurat.Yaitu mengadakan hubungan dengan radio kabin.Hanya seluruh pembicaraan anda akan didengar oleh semua penumpang,Jalur ini dilarang dipakai tetapi dalam situasi begini,kalau tuan ingin memanfaatkanya akan kami hubungkan…”
Menteri Luar Negeri Amerika itu menatap Panglima Angkatan Darat Mexico yang tegak disisinya. Dia seorang lelaki berkulit tembaga,agak pendek dan gemuk dengan cerutu yang tak lepas dari sela bibirnya.Panglima Angkatan darat ini menatap ke lapangan. Dia terkejut ketika menteri luar negeri itu bicara di sampingnya.
“Jika tuan mengizinkan saya memakai jalur itu,Panglima…”
“Oh..Boleh, boleh ! segala jalur boleh anda pakai tuan Menteri…”
Panglima itu mengangguk kearah Komandan Tower yang juga seorng tentara berpangkat Kolonel.dan Komandan tower itu juga mengangguk kearah anak buahnya,yang kemudian menekan sebuah tombol merah.Terdengar suara berdengung lemah.
“Anda bisa bicara kini, Tuan menteri…”Menteri Luar Negeri itu meraih mik yang disodorkan petugas tower itu.
“Nona Yuanita,dan anda yang mengatas namakan perjuangan Komunisme Internasional di pesawat Japan Air Lines, saya menteri luar negeri Amerika Serikat, yang diberi kuasa penuh berunding dengan anda. Kami tahu,Anda menguasai keadaan secara total. Tuntutan Anda akan kami penuhi, Presiden Kennedy tengah memerintahkan tawanan politik yang ada di Al Catras itu menuju kemari dengan pesawat khusus, sesuai dengan permintaan anda.
Cuma waktunya barangkali tak bisa persis dua jam sejak Anda menuntut tadi, kiranya Anda bisa mengerti, kami harapkan perpanjangan waktu. Dan.. kami harapkan Anda membolehkan petugas lapangan Mexico untuk menjemput tiga mayat penumpang yang ada dalam pesawat, demi perikemanusiaan..’’
Sepi. Tak ada jawaban. Mereka yang ada di tower itu, yang umumnya pejabat tinggi Amerika dan Mexico, pada bertukar pandangan.
Menteri Luar Negeri Amerika itu sudah berniat untuk bicara lagi, ketika tiba-tiba terdengar suara perempuan:
‘’Saya harap Anda tak omong kosong, Tuan Menteri. Untuk membuktikannya, mulai detik ini, kami akan memonitor pesawat yang bertolak menuju Mexico. Kami akan hubungi pesawat itu langsung dari pesawat ini. Dan tak seorangpun yang boleh kemari mengambil mayat atau urusan apapun, sebelum kami meninggalkan pesawat ini..’’
@
Tikam Samurai - V