Tikam Samurai - 411

‘’Bagi saya, jika itu mungkin untuk menyelamatkan penumpang, saya bersedia meletakan jabatan’’
‘’Tapi ini bukan hanya masalah keselamatan puluhan penumpang, Tuan Presiden. Ini masalah terorisme dan kehormatan bangsa..’’
‘’Ya, saya mengerti. Ada lagi pendapat lain?’’
Tak ada jawaban
‘’Bagaimana hubungan dengan pemerintah Mexico, apakah kita dibolehkan mengirim pasukan khusus ke sana?’’
‘’Mereka mengizinkannya, Tuan Presiden’’ jawab Menteri Perhubungan.
‘’Apakah kita diizinkan mengambil tindakan polisionil di daerah mereka?’’
‘’Presiden Mexico mengizinkan, Tuan..’’
Sepi sejenak.
Presiden Kennedy memandang pada Menteri Luar Negeri.
‘’Tolong Anda uraikan kembali tentang efek politis dan efek internasionalnya kalau kita menempuh jalan kekerasan dalam membebaskan para sandera, jika ternyata usaha kita gagal dan pesawat itu berikut isinya memang diledakkan oleh para teroris..’’
Menteri Luar Negeri itu mendehem dua kali. Memperbaiki letak kaca matanya yang tebal, kemudian bicara:
‘’Pemerintah Jepang yang memiliki pesawat yang dibajak itu tak keberatan pesawat mereka hancur tetapi berharap para sandera, termasuk pilot dan pramugarinya diselamatkan. Jepang barangkali takkan banyak mengajukan protes kalaupun pesawat berikut pilot dan pramugarinya mati semua. Jepang masih terikat banyak sekali kepentingan dengan negara kita. Pihak Mexico diduga akan mengeluarkan statemen bahwa pasukan yang menyebabkan kegagalan hingga seluruh sandera meninggal adalah pasukan khusus Amerika.
Dan mereka diduga juga akan cuci tangan dengan mengumumkan bahwa penggunaan tindak polisionil itu adalah atas desakan kita. Namun statemen Mexico itu tidak akan merugikan kita. Itu sudah diatur oleh Kedudataan Besar kita di sana…’’
Dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat itu menguraikan efek internasional yang mungkin ditimbulkan oleh tindakan keras yang mereka lakukan atas para teroris yang membajak pesawat itu. Setelah uraian itu selesai, dan seluruh Kabinet Presiden Kennedy menyetujui untuk tidak menyerah pada tuntutan pembajak, Presiden Amerika itu lalu menandatangani perintah untuk menggerakan tidak hanya pasukan khusus yang terdapat di El Paso, tetapi juga sekaligus mensiagakan seluruh pasukan Angkatan Perang Amerika Serikat.
Tindakan itu diperlukan kalau-kalau Cuba dan Uni Sovyet berbuat yang tidak-tidak pada Amerika, karena membunuh para pembajak tersebut. Dan mekanisme operasi CIA, organisasi yang katanya paling rapi di dunia itu, segera digerakkan. Begitu perintah diturunkan dari Washington DC, tempat kedudukan Presiden Amerika, maka segala organ berjalan secara otomatis.
Pasukan khusus yang ada di El Paso, adalah pasukan khusus yang hampir menyamai pasukan Camp David. Pasukan khusus Camp David tidak dikenal secara umum. Tersembunyi penuh kerahasiaan. Itu karena Camp David merupakan tempat peristirahatan Presiden Amerika. Tempat itu adalah belantara di pegunungan hanya bisa dicapai dengan helikopter. Satu-satunya jalan darat, sulit dan dijaga amat ketat.
Dan pasukan yang ditempatkan di sana adalah pasukan pilihan dari tiga angkatan, laut, darat dan udara. Mereka, pasukan pilihan itu, dilatih secara istimewa dan memiliki peralatan paling mutakhir. Namun pasukan yang ditempatkan di El Paso, seperti dikatakan Kepala CIA, adalah pasukan pilihan yang tak jauh beda mutunya dari pasukan Camp David.
Pasukan khusus di El Paso jumlahnya hanya dua batalyon yang terdiri dari dua ribuan orang. Pasukan ini ditempat di sana dalam kerangka berjaga-jaga terhadap serangan Cuba. Pasukan ini telah sering menyusup ke berbagai penjuru dunia untuk tugas-tugas yang sangat dirahasiakan. El Paso, kota terakhir Amerika Serikat yang berbatasan dengan negara-negara Amerika Latin. Negara-negara ini sering bergolak, situasi keamanan serta perimbangan politiknya sering tak menentu.
Itu sebab pasukan khusus itu ditempatkan di El Paso sebagai benteng pertama untuk mempertahankan diri atau untuk tugas menyelusup ke negeri manapun di Amerika Latin. Demikianlah peristiwanya menjelang akhir Tahun 1962 itu. Pasukan khusus diberangkatkan diam-diam ke Mexico City sebanyak seratus orang. Mereka terdiri dari ahli-ahli segala bidang. Ahli bahan peledak, ahli menembak tepat, ahli menyelusup, ahli beladiri.
Pesawat yang membawa pasukan khusus itu tiba di lapangan Mexico City sekitar satu jam sebelum pesawat Japan Air Lines yang dibajak sampai. Lapangan udara Mexico City sudah dikosongkan dari lalu lintas pesawat itu. Para teroris menolak ketika diminta mendarat di lapangan udara militer. Mereka berkeras mendarat di lapangan udara sipil. Maka pemerintah Mexico terpaksa mengalihkan seluruh pesawat sipil yang akan mendarat ke lapangan udara militer. Lapangan udara sipil itu kini sepi. Ada beberapa pesawat sedang parkir di avron.



@



Tikam Samurai - 411