Tikam Samurai - 440

“Karena dia seorang Negro..”
“Karena dia Negro dan koran memberitakan dia sebagai pahlawan setelah dia dia berhasil memberi isyarat kepada pasukan Amerika. Yang meyebabkan sepasukan tentara bisa membebaskan pesawat dari pembajakan..” Angela mmenyambung.
“Untuk itu anda datang kekantor polisi, untuk mengetahui alamat pembunuh itu..?”i Bungsu menatap gadis itu, kemudian mengangguk dan Angela juga menatapnya.
“Apa yang anda perbuat kalau sudah mengetahui alamat pembunuhnya?”
“Saya akan membunuh dia pula..”suara si Bungsu terdengar pelan namun pasti. Gadis itu yakin kalau lelaki didepannya ini bukan lelaki sembarangan. Ada sesuatu yang tersembunyi di balik sikapnya yang tenang ini. Di balik matanya yang bersinar lembut. Namun apalah arti sesuatu ”Yang luar biasa” itu jika dibanding dengan sebuah organisasi maut bernama Klu klux klan.? Dia jadi kasihan terhadap lelaki ini, namun dia tidak ingin menyakitinya dengan mengatakan bahwa mustahil untuk menyentuh pembunuh temanya itu.
“Barangkali membutuhkan kerja keras untuk menemukan pembunuh teman anda itu..”
“Saya tahu, untuk itulah saya datang kekantor polisi waktu itu…”
“Anda berharap disana ada alamat mereka?”
“Ya, bukankah polisi mencatat identitas mereka?”
“Benar, tapi perlu anda ketahui bahwa alamat yang dia berikan adalah palsu…”
“Kalau begitu, saya ingin menemui kedua polisi gadungan itu, menyakan sendiri pada mereka…”
“Mereka sudah dibebaskan…”
“Di bebaskan?”
“Ya, mereka dibebaskan karena ada yang menjaminnya dengan membayar lima ribu  dolar…”
“Dibeebaskan, padahal dengan tuduhan pembunuhan?”
“Di sini berlaku azas hukum Praduga tidak bersalah, artinya sebelum putusan perkara di putuskan pengadilan, maka pelakunya dianggap tidak bersalah. Dan lagi pula yang membunuh teman anda itu bukan mereka…”
“Tapi mereka mengetahui siapa pembunhnya..”
“Di negeri ini banyak yang bisa diatur….”Mereka terdiam. Lalu Angela berkata lagi.
“Saya tahu anda ingin mencari mereka. Barangkali saya bisa membantu anda mmenemukannya. Karena saya tahu dimana orang seperti mereka berkumpul….”
“Terima kasih Nona….”
“Panggil saja nama saya Angel….”
“Terima kasih angel…”
“Kapan anda ingin mencari mereka?”
“Begitu anda beritahu saya,dimana bisa menemukan mereka…”
“Kita akan pergi berdua…”si Bunsu tertegun.
“Maaf, saya tidak bermaksud mengganggu waktu libur anda, sebutkan saja alamatnya. Saya akan mencari sendiri..” Angela tersenyum.
“Saya di beri cuti panjang untuk membantu anda.Alamat mereka tidak disebuah tempat. Akan sulit menemukamya kalau anda tidak mempunyai penunjuk jalan…
Begitulah, kedua mereka menjadi sahabat dengan cara yang aneh. Si Bungsu tak
dapat menolak jasa baiknya Angela. Di pikir-pikir gadis itu ada benarnya.
Kemana dia akan mencari jejak pembunuhan itu dalam kota sebesar dan
seganas ini?
Malam itu mereka menghabiskan hari direstoran sambil bercerita. Besoknya, pagi-pagi Angela telah hadir dikamar si Bungsu. Sarapan bersama, kemudian Angela menceritakan secara ringkas tentang klu klux klan. Namun ketika si Bungsu mencoba membetulkan beberapa bahagian dari cerita itu berdasarkan yang dia baca di Perpustakaan, gadis itu menatapnya dengan heran.
“Anda mengetahui tentang organisasi itu dengan terperinci dari pada saya…”
“Tidak, hanya mengetahuinya dari buku dan majalah yang saya baca di perpustakaan…”
“Anda sudah membacanya?”
“Ya…”Gadis itu menatapnya dengan kagum.terpikir olehnya, dia dan teman- temannya dari kepolisian belum pernah keperpustakaan itu untuk membaca apapun. Selesai sarapan, Angela membawa si Bungsu ke suatu tempat dimana berpusat perdagangan tekstil.
“Disini berpusat agen-agen penjualan tekstil. Saya pernah melihat kedua orang polisi gadungan itu diwilayah ini. Untuk anda ketahui, dibalik ramainya jalan ini, tersimpan berbagai jenis bandit. Tapi ini adalah wilayah bandit kelas menengah keatas..” tutur Angela sambil memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.
Dari dalam mobil Cadilac berpintu dua model sport berwarna biru laut, mereka
menatap jalan george washington yang membelah jantung kota itu.
“Anda kenal orang itu…?” tiba-tiba ANgela menunjuk seseorang yang berjalan melintasi jalan ramai tersebut, sekitar dua puluh meter didepan mereka.



@



Previous Older Post
Tikam Samurai - 440