Tikam Samurai - 349

Tapi akibatnya luar biasa, buat sesaat nafasnya seperti berhenti. Sambil mundur dia mengatur nafas, setelah beberapa jurus lagi kembali sebuah tendangan letnan itu masuk. Menghajar lengan kanannya, lengan kanannya itu serasa akan patah. Nah , dia kini hanya memiliki sebelah tangan yang utuh untuk berkelahi. Tangan sebelah kiri pula, dalam keadaan seperti itu dia harus melawan seorang perwira RPKAD yang pendidikan khusus di amerika.!
Sedangkan dengan dua tangan saja dia sudah kewalahan, apalagi sebelah tangan saja. Dia segera menyadari kalau dia berada di pihak yang rugi kalau hanya main tangkis dan elak. Sadar akan hal itu, ketika letnan itu menyerang, dia melompat agak jauh kebelakang. Ketika letnan itu menggerakkan kaki akan maju dia pergunakan senjata lainnya yaitu lompat tupai yang kesohor itu.yang biasanya dia pakai jika mempergunakan samurai.
Bergulingan kedepan, berputar di lantai dua atau tiga kali, lau sambil bergerak bangkit di dekat musuhnya, samurai nya bekerja.! Kini gerakan itu digunakan tanpa samurai, dia bergulingan di lantai menyongsong serangan letnan itu. Sesaat letnan itu heran, kok tiba-tiba lawannya menjatuhkan diri.
Tapi dia sudah melangkah maju, lawannya sudah dekat. Ketika dia ingin mengelak sebuah tendangan si Bungsu dari bawah meluncur keatas. Tendangan yang dilakukan sambil berbaring. Si letnan baru menyadari bahaya itu, namun terlambat selangkangan nya digebrak oleh si Bungsu!tubuh si letnan itu terangkat dua atau tiga centi, lalu tercampak kebelakang, Rubuh! yang menonton menahan napas, si Bungsu melompat tegak. Ketika letnan itu sudah tegak pula si Bungsu kembali menyerang dengan jurus yang sama,bergulingan di lantai. Kali ini letnan itu memasang perangkap, dia tahu sudah jurus andalan lawannya ini.
Dia pura-pura kaget, lalu menanti serangan yang menuju selangkangan nya! Dia akan melangkah kekanan selangkah begitu si bungsu menyerang, dari arah kanan dia mengirimkan tendangan kerusuk lawannya yang terbaring itu.itulah senjata panangkalnya !Si Bungsu seperti tidak menyadari perangkap itu,dia meluncur kelantai,lalu mengirimkan sebuah serangan kaki! tapi justru kali ini letnan RPKAD itu yang masuk perangkap. Si Bungsu sama sekali tidak menyerang dengan tendangan dari bawah ke atas,Tidak!
“Jangan menyerang seorang lawan yang lihai dengan serangan yang sama berturu-turut sampai dua kali dalam waktu yang dekat, Bungsu-san. Mereka akan bisa menjebakmu. kecuali kalau kau memang ingin menjebaknya. Pura-pura menyerang dengan serangan yang sama, kemudian ketika tiba saatnya, kau tukar serangan dengan yang lain….”
Begitu kenji sering berkata ketika dia belajar karate.Nasehat itu bisa diterapkan dengan ilmu bela diri manapun, termasuk Silat. Itulah yang dilakukan si Bungsu, dia tidak menyerang seperti tadi dari atas kebawah, tetapi memakai kakinya untuk mengait dan menghantam kaki letnan itu dar bawah! Dia menyapunya dengan posisi berbaring.
Letnan itu kaget bukan main, tapi lagi-lagi dia terlambat. Kakinya terkait dan tersapu degan telak. Dia terlambung lebih dari setengah meter, jatuh dengan suara berdebum.Waktu itu si Bungsu sudah tegak, ketika letnan itu berbalik menelentang untuk berdiri,tumit si Bungsu tiba dekat dengan lehernya.!
“Inilah namanya jurus sapu tungganai dalam ilmu silat kami, letnan…” katanya perlahan sambil tetap meletakkan tumitnya sejari dari leher perwira RPKAD itu. Buat sesaat, dalam keadaan telentang, perwira itu termangu, kemudian dia tersenyum.
Si Bungsu melihat senyum itu, sesaat dia jadi lengah. Waktu yang sesaat itu sudah cukup bagi si letnan, cepat tubuhnya berguling kekanan dan seiring dengan itu tangan nya menepiskan kaki si Bungsu. Dalam gerak yang amat cepat tubuhnya melenting dan si Bungsu yang masih belum konsentrasi, entah bagaimana cara nya tahu-tahu saja dia sudah terbanting. Letnan RPKAD itu menggunakan gerak cepat dan tipuannya lihai sekali. Kini tiba-tiba Ketika dia berusaha menelentang Ujung sepatu si letnan sudah menyentuh tulang rusuk nya ,sekali, dua kali, tiga kali!
Suasana hening, letnan itu tegak dismping si Bungsu yang masih terbaring.Si Bungsu segera sadar, kalau saja letnan itu mau maka dalam tiga tendangan itu tadi sudah empat atau lima buah tulang rusuknya yang patah.! artinya, dia sudah dikalahkan letnan itu dengan telak! Kini gantian si Bungsu yang tersenyum dari bawah, dari tempat dia terlentang.
“Kau menang, letnan..”Ujarnya jujur.
Si letnan tersenyum dan mengulurkan tangannya,tangan itu di sambut si Bungsu,si letnan membantunya tegak. Mereka masih berpegangan, suasana di pecahkan oleh tepuk tangan, yang bertepuk adalah anggota-anggota RPKAD yang tegak menonton ditepi ruangan. Mereka benar-benar baru saja menyaksikan suatu pertarungan beladiri yang sangat luar biasa.
Mereka telah lama mendengar bisik-bisik tentang kehebatan anak muda yang bernama si Bungsu ini. Malam ini, mereka menyaksikannya sendiri.
”Saya tak malu bila kalah di tanganmu, kawan…” ujar letnan pasukan elite Indonesia itu dengan jujur, sambil menggenggam tangan si Bungsu dengan erat. Kemudian menyambung. ”Ternyata nama hebatmu yang kami dengar selama ini tidak hanya sekedar isapan jempol…”



@



Tikam Samurai - 349