Itu baru tentara dan penduduk Jepang. Karena Jepang menguasai negara-negara di Asia Tenggara maka mau tak mau, penduduk di negara-negara itu, termasuk Indonesia juga akan terkena getah peperangan.
Tapi untunglah bom atom menyelsaikannya. Dan korban yang demikian banyak tak perlu berjatuhan lagi. Baik dipihak Jepang maupun dipihak Sekutu. Namun tak berarti penderitaan bangsa Indonesia sudah berakhir. Berhentinya peperangan antara Sekutu dengan Jepang, justru merupakan titik sambung peperangan antara Belanda dengan tentara Indonesia.
Peperangan antara Belanda dan Indonesia itu sudah bermulai ratusan tahun yang lalu. Telah banyak pejuang-pejuang yang gugur. Sebutlah Iman Bonjol, Diponegoro, Pattimura, Teuku Umar, Hasanuddin dan ratusan ribu pejuang yang sempat dituliskan dalam sejarah.
Perang Belanda dan Indonesia terputus dengan kedatangan Jepang yang mengusir Belanda dari Indonesia. Namun Belanda tak pergi jauh-jauh. Karena negara mereka berada dalam Pakta Sekutu, maka mereka lalu mencari kesempatan untuk membonceng kembali ke Indonesia.
Kalah dari Jepang, Belanda mengundurkan diri ke Australia yang merupakan Sekutu bersama Inggris. Begitu Jepang kalah, maka Sekutu membagi-bagi tentara mana yang akan memasuki negara-negara yang pernah dikuasai Jepang.
Tentara Inggris memilih negara Jepang.
Namun Amerika Serikat juga berminat menduduki negara itu. Alasan Amerika negara mereka lebih dekat dengan Jepang daripada Inggris. Dengan demikian mereka bisa mengawasi secara langsung.
Inggris dapat menerima. Karenanya, Amerika lalu menduduki Jepang dan Indonesia diduduki oleh Inggris. Tetapi sesama tentara Sekutu sendiri mempunyai Gentlement Agrement pula. Perjanjian antara mereka menyebutkan bahwa negara-negara yang pernah diduduki oleh salah satu negara Sekutu sebelum kedatangan Jepang, dikembalikan kepada negara tersebut.
Dalam hal ini, sebelum kedatangan Jepang, Indonesia berada dibawah Belanda. Maka tentara Inggris yang datang mengambil alih kekuasaan dari tentara Jepang, diboncengi pula oleh tentara Belanda!.
Inggris punya alasan yang kuat kenapa mengikut sertakan tentara Belanda dalam kedatangan mereka ke Indonesia. Untuk masuk ke indonesia, mereka tak punay pengetahuan sedikitpun. Yng tahu seluk beluk Indonesia, mulai dari A sampai Z adalah Belanda. Sebab mereka telah menguasai negara ini selama ratusan tahun! Jadi sebagai “penunjuk jalan” mereka membawa serta serdadu Belanda tersebut.
Dan dengan sebuah “perjanjian bawah tangan” Inggris kemudian menyerahkan kekuasaan pada Belanda atas seluruh wilayah Indonesia.
Dan Inggris sendiri, kembali ke negara yang pernah mereka kuasai sebelum kedatangan Jepang. Yaitu negara-negara Singapura, Malaya, Kalimantan Utara dan pulau Hongkong.
Saat peristiwa ini, yaitu disaat si Bungsu berada di Pekan Baru, Belanda telah menerima kembali kekuasaan terhadap wilayah-wilayah Indonesia dari Inggris.
Belanda mengirimkan pasukannya yang berasal dari Koningkelyke Leger (KL). Yaitu balatentara Belanda yang berasal langsung dari Kerajaan Belanda. Pasukan-pasukan KL ini kejamnya bukan main.
Dan saat itu, pasukan KL inilah yang mengepung kedai kopi dimana si Bungsu berada.
Lelaki yang tadi melemparnya dengan pisau, dan yang berhasil dia tangkis dengan kecepatan samurainya, tiba-tiba mendapati diri mereka sudah terkepung oleh enam serdadu KL.
Kedua lelaki itu berbalik cepat memasuki kedai. Dan sebelum si Bungsu atau isi kedai itu sadar apa yang terjadi, dengan keyakinan bahwa si Bungsu adalah mata-mata Belanda, lelaki itu menyergap si Bungsu.
Dia memiting anak muda yang memegang “tongkat” itu dengan tangan kiri dari belakang. Sementara tangan kanannya yang memegang pisau ditekankan pada leher si Bungsu.
Keenam serdadu Belanda yang berpakaian loreng itu terhenti dipintu kedai. Mereka siap dengan bedil dan sangkur terhunus. Mereka terhenti karena mendengar suara lelaki berpisau itu berteriak :
“Kalau kalian tidak mundur, saya akan membunuh mata-mata Nevis ini sampai lehernya potong…!” seiring dengan ucapannya itu, dia menekan mata pisaunya makin kuat.
Tubuh si Bungsu menggigil. Dan mata pisau itu menyayat kulit lehernya. Darah mengalir turun. Si Bungsu benar-benar tak berdaya. Dia ingin mengatakan pada kedua lelaki itu., bahwa mereka salah terka. Dia ingin mengatakan bahwa dia tidak mata-mata Belanda. Tapi bagaimana dia akan menerangkan dalam keadaan gawat begini?
Dan dia teringat, situasinya kini persis seperti yang dihadapi oleh Akiyama di Birugo. Atau seperti situasi Sersan Jepang yang dia sergap ketika patroli dekat jenjang gantung Bukittinggi. Dan dia segera saja menyadari, betapa disergap dan diancam dengan senjata tajam dileher memang sangat tak menyedapkan. Dia rasakan itu kini. Dia memang mempunyai samurai ditangan kiri.
@
I. Tikam Samurai